Sabtu, 31 Agustus 2013

Teman Baru Asal Papua


Papua, pasti yang terbesit di kepala orang Jawa adalah tinggi, besar, hitam, dan menakutkan. Eits, itu adalah pikiranku sekitar sepuluh tahun yang lalu. Yap, waktu masih SMP, orang yang saya kenal hanyalah orang Jawa dan Jawa. Sudah, tidak ada lagi. Tetapi semenjak saya ikut pramuka (Jambore Nasional 2006), saya tahu bahwa orang Papuan sama seperti kita, punya dialek sendiri, punya bahasa sendiri, punya kebiasaan sendiri. Lalu, mengapa kaget? Mereka bisa nerima kita (mungkin), kenapa kita gak bisa?

Jelas saya kaget waktu pertama kali melihat mereka waktu SMP. Saya selalu "kepo" terhadap orang-orang Papua yang sedang bicara. Mereka bicara dengan sangat cepat dan sangat sulit dimengerti oleh saya. Tetapi tetap saja orang Jawa pasti meng"underestimate" orang Papua, karena mungkin ada yang menganggap orang Papua jarang ada yang bersekolah. Eits. ini sepertinya ada klarifikasi.

Jumat, 30 Agustus 2013

Foto Ijazah yang Tertunda


Entah bagaimana caranya aku bisa bangun pagi jam setengah empat dan tidak tidur kembali. Walau akhirnya sekitar jam lima pagi aku menitikkan air matan. Aku menulis kata demi kata di atas blogku dan aku hampir mati menahan tangis sendiri. Kucoba meraih telpon genggamku dan kupencet nomor Bapak.

Aku menanyakan, apakah ibu setuju dengan hasil kemarin? Jujur dalam hati terdalam aku selalu bertanya--> Kenapa aku masih ada di sini padahal aku tidak suka. Kenapa? (Jujur, saat nulis ini, aku pengin nangis banget). Bapak bilang, bapak gak tahu, semua keputusan ada di ibu.