Guys, thank for reading my blog. Although my blog is not good as your hope but for me it is enough for expressing my feeling and experinece.
Ceileh, pakai bahasa Inggris segala. Iya nih, ngerasa bego bet karena ngebacot bisa pakai bahasa Inggris (walau grammar dan pronounce acak adut) tetapi kalau nulis dengan bahasa Inggris, tulisannya sampai gak bisa dibaca. Keknya lebih enak pakai bahas formal. Gimana? Lets do it!
Kesempatan kali ini saya hanya sekedar menceritakan sepenggal pengalaman hidup saya selama seminggu terkahir ini. Ada suka dan ada suka di setiap bagian. Namun, entah kenapa hidup ini lebih terasa berwarna bersama teman dan guru baru. Alangkah tidak menyenangkan kalau saya menyebutkan nama dan tempat detailnya pengalaman saya. Saya akan menceritakan secara global saja bahwa kompetisi atau keadaan mendesak atau paksaan membuat otak kita merespon lebih cepat daripada biasanya. Benar guys, perasaan deg degan, perasaan seakan dipaksa (walau bukan dipaksa istilahnya), atau keadaan ketika kita dituntut untuk bergerak cepat dan merespon lingkungan kita dengan baik dan kepala tetap dingin. Itu sulit ternyata, Kita diharuskan mengendalikan keadaan kondisi kita agar otak tetap berjalan, agar hati kita mudah berempati, dan agar sikap kita tetap dijaga itu sulit.